Sebagai manusia yang menuju ke fase dewasa, seorang anak harus sudah mulai berpikir tentang tindakan yang akan dilakukan. Sekolah membekali siswa untuk memiliki karakter ke-BOPKRI-an (Kasih-Integritas-Pelayanan yang Tulus) yang bertoleransi dalam kemajemukan, berwawasan lingkungan, budaya lokal, dan mampu berkompetisi secara global. Berangkat dari hal tersebut, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mengajak siswa untuk mampu mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap tindakan yang dilakukan melalui kegiatan kepramukaan. Selain itu, kegiatan Kemah Tempa Akhir ini dilaksanakan juga dalam rangka membekali siswa bukan hanya dalam bidang kognitif, namun juga spiritualitas dan sosial dengan berkarakteristik ke-BOPKRI-an dan Multikultural. Siswa diharapkan mampu menjadi manusia yang menghargai, menghidupi kebhinekaan serta peduli dan peka terhadap kehidupan sosial masyarakat.
Dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, kegiatan kemah di alam terbuka tidak dapat dilaksanakan karena adanya pandemi Covid-19 dan pada tahun 2023 ini dapat terlaksana setelah Covid-19 mereda. Kemah dilaksanakan pada Kamis, 4 Mei 2023 sampai dengan Sabtu, 6 Mei 2023 bertempat di Multikultural Study Centre (MSC), Jolontoro, Klaten, diikuti oleh seluruh siswa kelas X dengan total 8 sangga putra dan 6 sangga putri, Dewan Ambalan kelas XI, Wali Kelas X, Pembina Pramuka, dan Tim Kesiswaan. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemandirian dan kreativitas siswa, nilai-nilai kompetitif yang sehat, nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat, serta nilai-nilai ke-BOPKRI-an dan Multikultural.
Pada hari pertama, siswa/siswi kelas X berangkat bersama menuju lokasi perkemahan menaiki bus yang sudah disediakan oleh sekolah. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 45-60 menit. Sesampai di lokasi perkemahan, tiap sangga mendapat bagian kapling tenda dan mulai mendirikan tenda. Tak lupa, gawai pun dikumpulkan. Rangkaian kegiatan Kemah Tempa Akhir Tahun mulai dilaksanakan, diawali dengan upacara pembukaan. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan Keterampilan Kepramukaan yang dipimpin oleh Dewan Ambalan. Dalam kegiatan tersebut dibagi menjadi beberapa pos, di antaranya membuat pionering, sketsa panorama, dan memecahkan sandi. Menjelang sore, awan terlihat mendung dan benar saja, hujan turun dengan derasnya. Banyak tenda para peserta yang roboh dan tentunya barang-barang mereka menjadi basah. Dengan sigap para peserta segera menyelamatkan barang mereka untuk dievakuasi ke pendopo. Saat itu suasana terasa menegangkan dan mencekam karena hujan disertai angin kencang membuat air masuk ke pinggiran pendopo. Hujan pun mereda saat malam tiba, karena situasi dan kondisi, kegiatan “Caraka Malam” dilaksanakan di dalam pendopo oleh Dewan Ambalan.
Di hari kedua, cuaca sangat cerah. Peserta, Dewan Ambalan, dan Pembina Pramuka memulai hari dengan jalan sehat ke sekitar area perkemahan. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan “Jelajah Medan” dengan rute sekitar perkemahan. Peserta dan Dewan Ambalan harus berjalan sekitar 5 km untuk menempuh perjalanan dengan berjalan kaki. Dalam rute 5 km tersebut, terdapat 5 pos yang dijaga oleh Dewan Ambalan agar peserta kemah dapat mengerjakan tugas yang diberikan di tiap posnya. Bersamaan dengan “Jelajah Medan”, dilaksanakan juga lomba “Masakan Nusantara”. Makanan yang dillombakan harus mengikuti tema yang sudah didapatkan peserta saat undian. Ada yang dari Jawa Tengah, Papua, Sumatera, Kalimantan, Bali, hingga Sunda. Selain itu, ada juga lomba “Permainan Tradisional”, untuk putra berupa gobak sodor dan untuk putri berupa dakon. Pada sore hari, dilaksanakan lomba “Busana Nusantara” sesuai dengan undian masing-masing. Para peserta menampilkan peragaan busana dari berbagai daerah dengan kreatif dan maksimal. Malam hari, para peserta menampilkan berbagai jenis pertunjukan yang dikemas dalam kegiatan “Pentas Seni” berupa menyanyi, tari tradisional, tari modern, musikalisasi puisi, drama, dan banyak lagi. Kegiatan malam pentas seni berlangsung meriah dan syahdu. Kegiatan hari kedua ini sebagai wujud menjunjung nilai-nilai Multikultural, kemandirian, serta kreativitas siswa.
Seperti hari sebelumnya, pada hari ketiga ini, kegiatan dimulai dengan jalan sehat di sekitar area perkemahan. Setelah itu dilanjutkan dengan Apel Pagi, bersih-bersih lingkungan, bongkar tenda dan berkemas. Menariknya, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan sembako yang sudah disiapkan oleh masing-masing sangga kepada masyarakat sekitar area perkemahan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Seluruh rangkaian kegiatan kemah pun ditutup dengan upacara penutupan. Pelaksanaan Kemah Tempa Akhir tahun 2023 berjalan dengan baik. Sampai bertemu kembali dalam acara Kemah Tempa Akhir tahun depan! Salam Pramuka!
Tim humas
_Maria Rini_