Kabar Kami

SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA

Sarasehan dan Dialog AntarUmat Beragama “Layanan Pendidikan Multikultural” di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta


Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Sarasehan dan Dialog Antarumat Beragama bertema “Mewujudkan Layanan Pendidikan dan Pembelajaran yang Multikultural” pada Kamis, 27 November 2025, pukul 10.00–13.00 WIB di Ruang Rapat Lantai 2. Acara ini dihadiri oleh guru, karyawan, perwakilan Yayasan BOPKRI, perwakilan dari siswa, serta narasumber dari lintas agama. Kegiatan dimulai dengan salam pembuka oleh MC dan dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Doa pembuka dipimpin oleh Bapak Dwi Winarto, M.Th., M.Pd. Selanjutnya, Kepala SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Bapak Yudha Kusniyanto, S.Sos., M.Pd., menyampaikan sambutan yang menekankan peran strategis sekolah dalam menumbuhkan budaya multikultural di lingkungan pendidikan. Sambutan berikutnya diberikan oleh Ketua Umum Yayasan BOPKRI, Bapak Ir. Obed Tripambudi, yang menegaskan komitmen yayasan dalam mengembangkan pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkarakter. Setelah sambutan, moderator yaitu Bapak Wahyudi, S.Sn., memandu jalannya diskusi inti.

Dalam acara sarasehan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Sugeng Bayu Wahyono, M.Si., yang merupakan guru besar Universitas Negeri Yogyakarta, dan Dr. Saifudin Zuhri, M.Si., yang merupakan dosen Universitas Islam Indonesia. Pada sesi pengantar, kedua narasumber menyampaikan dua tema utama, yakni “Realitas Multikultural dan Keberagaman di Dunia Pendidikan” serta “Menjadi Guru dan Karyawan yang Multikultural.” Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Sugeng Bayu Wahyono, menekankan bahwa pendidikan multikultural tidak hanya tentang mengakui perbedaan, tetapi juga tentang kemampuan membangun komunikasi sosial yang saling menghargai tanpa memaksakan kehendak. Tujuan utama dari multikulturalisme adalah merayakan perbedaan sebagai kekayaan bersama. Sedangkan menurut Dr. Saifudin Zuhri, M.Si., pendidikan multikultural merupakan penyamaan yang berarti memberikan kesempatan dan perlakuan yang setara, upaya menyatukan berbagai kelompok budaya dalam suatu komunitas sekolah yang harmonis, dan agnostitisme yaitu sikap yang tidak memihak dan bersifat netral. Sebagai seorang guru, kita tidak hanya mengajarkan konsep tentang keberagaman, akan tetapi kita juga harus mampu mempraktikannya dalam kehidupan yang nyata khususnya di lingkungan sekolah. Dalam sesi tanya jawab berlangsung secara interaktif, ditandai dengan antusiasme peserta dalam mengajukan pertanyaan dan berdiskusi mengenai tantangan serta implementasi nilai-nilai multikultural di lingkungan sekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman seluruh tenaga pendidik dan karyawan mengenai pentingnya keberagaman sebagai modal membangun budaya sekolah yang harmonis, humanis, dan inklusif, dan multikurtural. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk meningkatkan dialog lintas budaya dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui penguatan nilai-nilai multikultural pada tahun-tahun yang akan mendatang.


Copyright © 2025 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. All Rights Reserved. By Antefer.web.id